Jumat, 06 Juli 2012

Kenali Bahan Paking Dari Warna dan Bentuk


Paking kertas blok mesin, di pasaran banyak modelnya. Selain material yang diunggulkan, peranti penutup celah agar oli, air dan udara nggak gampang bocor itupun memiliki beragam warna. Ada yang biru, hijau bahkan hitam.

Warna mengandung arti. Misalnya paking kertas orisinal untuk Yamaha Mio. Paking blok, karter dan CVT warnanya hijau. Kuat terhadap gencetan atau tekanan dua komponen. Sedangkan yang hitam atau KW kerap ambles ketika ditekan.

Pada saat membeli paking kertas, pastikan bentuk dan dimensinya harus juga sama. “Biasanya paking berkualitas macam dari pabrikan atau aftermarket khusus racing kit, pasti tidak pernah menyimpang dari blok yang akan dilapisi,” jelas Sardin Gorad Pasaribu, mekanik Honda Capella Racing Team di Aceh.

Kemudian pilih paking yang tidak terlalu tebal. Dikhawatirkan memilki material berupa serbuk asbes halus, sangat rawan melebar ketika paking dipasang dan dijepit diantara bagian blok. Biasanya berwarna hitam keabuan.

"Kalau melebar saat ditekan, lubang aliran oli sangat mungkin tertutup pecahan paking. Risikonya mesin jebol akibat kurang pelumasan,” imbuh mantan instruktur kursus mekanik HMTC Jakarta yang kini tinggal di Medan, Sumatera Utara itu.

Yamaha Mio, Rajanya Drag Matik 200 cc



Yamaha Mio tim Surya 12 Evalube NHK ini juara 1 dan 3 kelas Matic 200 cc. Tepatnya di Kejurnas Surya 12 Dragbike Championship 2012, di Gresik, Jawa Timur (6/6) lalu.

Digeber Ardiansyah alias Ucil podium 1 dan Richo Bochel ke-3. Korekan mesinnya diracik oleh Kentar Dima. Kentar mekanik tim Anker dari Bandung.

Buat bertarung di kelas 200 cc, ubahan dilakukan di ruang bakar. Piston standar diganti pakai diameter 64 mm dari Hi-Speed. Tak hanya bermain bore up, stroke up juga dilakukan demi kejar kapasitas 200 cc dan menaikan torsi di di putaran bawah.

Untuk itu, dari stroke standar yang 57,9 mm distroke up hingga sentuh angka 62 mm. Lewat konfigurasi ini, totalnya isi silinder jadi 199 cc.

Tapi, tidak cukup sampai disitu. Besarnya penggebuk ruang bakar ikut diimbangi pemakaian klep in 33 mm dan klep ex 28 mm.  Tentunya lubang isap dan buang juga dikorek. Menyesuaikan dengan diameter payung klep yang sudah lebar.

Klep andalkan merek SPS. “Keunggulannya klep ini lebih kuat dan lebih ringan,” ujar Bacol, manajer tim Surya 12 Evalube NHK. Dengan begitu power mesin lebih maksimal di putaran bawah dan atas.

Agar power bawah makin terdongkrak, silinder head ikut dipapas 1,5 mm. "Untuk putaran bawah sengaja dibuat lebih galak. Agar saat start langsung ngacir bertenaga," ungkap Kentar.

Demi menunjang kinerja piston dan klep yang sudah besar, sektor lain yang dimodifikasi. Yaitu noken as alias kem. “Noken as pakai Kawahara tapi diubah lagi,” tambah Kentar.

Penyesuaian yang dilakukan di kem, dengan cara dilas dulu. Setelah itu, bumbungan diggerus ulang hingga durasinya sampai 285 derajat.

Sistem pengabut bahan bakar juga perlu penyesuaian. Trik yang dilakukan Kentar Dima sang mekanik dengan pakai karburator PE 28. “Saya lakukan penyesuaian lagi karbunya, menggunakan yang sudah direamer sampai 31 mm,”ujarnya. Ini sih tinggal beli suda ada yang jual.

Magnet yang dipakai juga ternyata masih standar. Kemudian terakhir, sisa gas buang juga dilepas dengan knalpot Kawahara. Mantap!

Kruk As Stroke Up, Tinggal Pasang



 Untuk standaran hingga stroke up 16 mm
Dalam drag atau road race, ada bahasa yang dikenal dengan istilah naik stroke. Artinya menggeser dudukan big end ke luar agar langkah seher jadi lebih panjang. Naik stroke dilakukan untuk meningkatkan volume silinder. Supaya power mesin meningkat.

Namun banyak mekanik yang maunya tinggal pakai. Karena tidak perlu pusing untuk menanggung gagal akibat pemasangan yang kurang presisi atau bergetar bahkan melintir.

Kini ada kruk as khusus yang tinggal pasang. Seperti yang ditawarkan Utomo dari Tomo Speed Shop. Sudah menyiapkannya dari Thailand. “Kekuatan dan ketahanan sudah dicoba sendiri. Las-lasan Thiland lebih kuat,” jelas pria yang impor langsung kruk as itu.

Ternyata doi nyiapin beberapa paket kruk as yang sudah nempel setang piston dengan berbeda ukuran langkah. Ukuran yang tersedia adalah naik 3 mm, 7 mm, 12 mm, 13,5 mm, 14 mm dan yang paling extreme 16 mm.

Kruk as ukuran segitu memang untuk turun di kelas standaran. Jadi, meskipun naik stroke extreme namun tidak perlu menggunakan paking tebal.

Masalah harga doi ngasih kisi-kisi. Macam ujian saja. “Siapin aja budget buat nebus kruk as merek Tomeco, antara Rp 1,8 - 3 juta,” bisik pria yang pakai kacamata ini.

“Untuk sementara hanya ada untuk stroke up Yamaha Nouvo dan Mio. Karena matic lain belom ada yang stroke up extrime,” celoteh Tomo yang ngendon di Jl. Bandungan Jago Raya, No. 6-7, Jakarta Pusat. Telepon 0817-9900-655.