Ganti oli dan rantai secara teratur.
JAKARTA, 25 Januari 2012 - Seorang teman mengeluh
akhir-akhir ini dari bagian mesin motornya muncul suara berisik
“tek,tek,tek…”. Selain merasa tidak nyaman dia juga mengaku was-was.
“Jangan-jangan di tengah perjalanan dengan kecepatan tinggi mesin
rontok,” ujar Riki — panggilan teman itu — setengah bercanda.
Menurut Juwono, pemilik bengkel Delta
Motor, Paku Jaya, Serpong, Tangerang, suara berisik tersebut berasal
dari rantai keteng atau biasa disebut rantai kamrat. “Rantai yang nama
asingnya timing chain itu kendor,” kata dia saat ditemui, Jumat, 1 Juli
2011.
Kendurnya rantai itu, lanjut dia, memang tidak berpengaruh pada
performa mesin motor. Namun demikian, efek yang ditimbulkan oleh kondisi
seperti itu bisa fatal. “Bagian dalam mesin bisa rusak. Bila itu
terjadi, maka biayanya juga mahal,” terang Juwono.
Oleh karena itu memahami rantai keteng, cara kerja, serta cara
mengatasi bila terjadi masalah merupakan hal yang wajib diketahui
pemilik motor. Lantas apa saja itu? Berikut penjelasan Juwono :
1. Rantai Keteng
Rantai keteng alias 2. Penyebab Kerusakanrantai kamrat atau timing
chain adalah rantai yang menerima putaran dari crankshaft. Putaran
tersebut digunakan untuk menggerakkan chamshaft di kepala silinder.
Chamshaft merupakan peranti yang berfungsi untuk mengatur beberapa
klep di mesin. Klep tersebut terdiri dari klep untuk gas masuk maupun
yang keluar ke ruang bakar mesin.
“Sehingga bila rantai keteng rusak maka proses buka tutup klep juga
tidak sempurna, dan pembakaran juga tidak bakal berjalan sempurna,” kata
Juwono.
Bahkan, dalam kasus yang ekstrem rantai tersebut putus. Akibatnya, di
saat motor melaju kencang akan tiba-tiba berhenti dan motor sulit
dikendalikan. Sebab bagian-bagian yang rontok itu akan mengenai girbok
dan kepala silinder mesin.
2. Penyebab Kerusakan
Seiring dengan waktu pemakaian yaitu tiga hingga lima tahun, peranti
itu akan aus. Namun beberapa perlakuan yang salah terhadap motor juga
turut memicu terjadinya kerusakan tersebut.
Perlakuan yang salah itu antara lain, suhu mesin yang kerap panas
melebihi standar, putaran mesin yang tinggi karena motor sering dipacu
untuk balap, serta penggantian oli yang sering terlambat.
“Bila hal itu terjadi maka rantai juga akan melar dan kendur,
akibatnya menimbulkan suara berisik. Bahkan dalam kondisi ekstrem putus
atau rontok,” ujar Juwono.
3. Pergantian Rutin
Selain rutin melakukan pemeriksaan, yaitu minimal setahun sekali,
juga disarankan untuk mengganti oli secara rutin dan tepat waktu.
Bila Anda ragu, bawalah motor Anda ke bengkel tepercaya dan telah
kenal baik dengan Anda. Namun, sebelum membawanya ke tempat tersebut
sebaiknya Anda telah paham dengan seluk beluk tentang rantai keteng
tersebut. “Biar tidak dikelabui oknum yang tidak bertanggung jawab,”
saran Juwono.
Bila motor Anda merupakan motor yang berjenis menggunakan tensioner,
maka pahami juga bagian tensionernya. Tensioner adalah peranti untuk
mengatur tingkat ketegangan rantai tersebut. Hal ini perlu diperhatikan,
pasalnya dalam beberapa kasus ternyata rantai keteng tersebut tidak
mengalami masalah, dan yang bermasalah hanya pada tensionernya.
Jika itu terjadi, maka cukup menyetel ulang tensioner. Namun, bila
keduanya — baik rantai maupun tensioner — telah aus, sebaiknya diganti
semua.
4. Cara Mendeteksi
Cara untuk mendeteksi masalah ini sejatinya cukup mudah. Caranya,
panasi motor Anda pada pagi harus dan dengarkan apakah ada suara-suara
berisik seperti tek, tek, tek… Bila suara tersebut dalam waktu 10 – 15
menit telah hilang berarti proses pelumasan yang bermasalah. “Artinya
kualitas oli telah jelek, sehingga harus diganti,” sebut Juwono.
Namun, jika ternyata lebih dari 15 menit suara belum hilang berarti rantai atau tensionernya yang bermasalah.
Adapun cara untuk mencegah permasalahan ini, selain rajin mengganti
oli adalah jangan mengangkut beban berat yang melebihi kapasitas yang
ditoleransi pabrikan. Selain itu gunakan teknik mengendara yang baik dan
benar, terutama di kala melibas jalanan yang menanjak dengan tingkat
sudut kemiringan yang besar.
“Dan ingat bila harus ganti satu set sebaiknya mengganti semuanya,
dan gunakan suku cadang asli agar terjamin kualitasnya,” Juwono
mewanti-wanti.
Semoga bermanfaat…