Senin, 30 April 2012

Trik Atasi Motor Bore Up Haus Oli! (Bag.2)


 
Beberapa trik mengatasi motor bore up haus oli sudah diterangkan pada tulisan sebelumnya. Mulai dari menggunakan boring tebal, memperhatikan celah piston dan boring, juga menjaga jarak gap ring piston. Itu saja cukup? tentu saja belum. Yuk kita teruskan trik dari Mariasan Kocek, mekanik sekaligus pembalap JP Racing yang kerap melakukan modifikasi bore up.

Rasio Kompresi


Banyak yang salah pengertian. Rasio kompresi motor bore up dibuat sangat tinggi. Padahal kalau dipakai untuk harian agar awet maksimal 12 : 1.

Kasih tahu mekanik dibuat maksimal untuk harian kalau bisa 11 : 1. Mengingat kondisi bahan bakar lokal yang oktannya rendah. Kalau 12,5 : 1 saja harus menggunakan Pertamax Plus.

Kecuali kalau memang buat balap, bisa tinggi sampai 13,5 : 1. Itu juga masih tergantung dari bahan bakar yang digunakan. Harus diisi dengan racing fuel atau bensol.


Oli Menentukan

Oli atau pelumas harus dipilih yang tahan menguap. Biasanya yang punya kekentalan lebih tinggi. Misalnya SAE 20 atau SAE 15. Karena semakin encer identik dengan mudah menguap.

Menurut saran dari kebanyakan mekanik, menggunakan pelumas yang punya base oli dari minyak bumi saja. Sebab oli sintetik yang bagus, biasanya juga dibanderol dengan harga lumayan mahal.

Jadi, buat apa menggunakan pelumas sintetik murah. Sebab hitungan ekonominya sebenarnya tidak ada pelumas sintetik yang murah.


Pasang Nafas Oli

Lelaku bore up sudah dipastikan akan menggunakan piston yang lebih besar dari standar. Ini berakibat tekanan di ruang crankcase lebih tinggi.

Efeknya bukan saja cepat panas, akibat tekanan yang tinggi bikin bocor kompresi. Untuk itu harus pasang lubang nafas oli. Kalaupun sudah ada lubang nafas oli dari pabrik, dikhawatirkan masih kurang besar.

Pasang nafas oli di tutup klep. Biasanya dijual pagoda atau tutup klep yang sudah ada lubangnya. Tinggal disambung slang. Atau pasang nafas oli dari tutup lubang pengisian oli disambung slang juga.


Selimut Mesin Dan Sepuyer

Di mator harian atau standar, macam motor matik dari pabrik dilengkapi selimut mesin yang fungsinya untuk aliran udara dari kipas magnet. Jangan dilepas alias harus tetap dipasang. Supaya kalau jalan macet atau jalan pelan tetap ada hembusan udara. Apalagi mesin matik tertutup cover bodi.

Seting spuyer yang pas. Jangan kelewat irit berakibat mesin panas. Bisa dilihat dari warna kepala busi keputihan. Atau jangan kelewat banyak bensin yang berakibat banyak kerak bikin mesin tidak bertenaga. Spuyer pas cirinya pada kepala busi merah bata.

Trik Atasi Motor Bore Up Haus Oli (Bag.1)

Banyak yang bete bahkan tabe punya motor bore up yang haus oli. Jika saja tidak rajin mengeceknya, bisa kehabisan pelumas dan ujung-ujungnya bikin mesin macet.

Untuk mengatasi haus oli, ada beberapa trik dari Mariasan Kocek, mekanik JP Racing yang konsisten dengan matik. Apa sih trik dari mekanik yang juga merangkap sebagai pembalap itu?

Boring Tebal

Pertama, ketika melakukan bore up, banyak yang ganti boring. Usahakan boring atau liner dibuat tebal, kalau bisa minimal 5mm. Atau minimal seperti asli pabrik tebal boringnya.

Kalau tipis berakibat panas dan suhu mesin cepat naiknya. Akibatnya oli mesin jadi gampang menguap. Lebih repot lagi, boring yang tipis mudah memuai dan juga gampang bikin macet mesin.

Pilih juga bahan boring yang direkomendasi oleh mekanik berpengalaman biasa bikin motor balap road race. Pilih juga tukang bubut atau korter spesialis.

Celah Piston Dan Boring

Celah antara piston dan liner sangat menentukan hasil bore up. Ini termasuk kunci utama dalam melakukan bore up. Kalau faktor ini gagal, power mesin rendah dan oli cepat abis.

“Clearance atau kerenggangan piston dengan liner. “Kalau untuk harian dipatok 0,01 dan maksimal 0,02mm buat balap,” jelas Chandra Sopandhi dari bengkel bubut Master Tjendana Bandung. Kalau buat balap dibikin longgar karena nggak usah inreyen.

Jika lewat dari 0,3mm kompresi jadi kurang padat. Paling penting pilih tukang korter yang bagus.

Jarak Gap Ring Piston

Perhatikan ring piston. Ini juga faktor utama keberhasilan bore up. Kalau motor bore up sudah lama dipakai, biasanya haus oli. Pertama yang harus dicek salah satunya adalah ring piston dulu.

Mengukurnya gampang. Masukkan ring piston ke dalam boring dan dorong menggunakan piston. BAru deh kemudian mengukur celah atau gap pertemuan dua ujung ring piston.

Kondisi normal, celanya berkisar antara 0,2 sampai 0,3mm. Kalau memang terbukti kurang dari itu harus segera ganti ring piston ya, Bro!