Selasa, 01 Mei 2012

Perhatikan Jarak Main Bebas Komponen, Cegah Keausan!


 Secara tak sengaja, kerap diinjak ketika berkendara
Beberapa komponen di motor perlu diperhatikan pemasangannya. Terutama, buat part bergerak. Misalnya; handel rem, handel kopling, grip gas, pedal rem hingga rantai roda. Part bergerak ini, punya jarak main alias free play. Tentunya banyak alasan yang diungkap.

“Adanya jarak main ini, tujuannya untuk kenyamanan berkendara hingga mencegah keausan part,” bilang Kardi, pemilik Kardi Mulia Motor di Jl. WR Supratman, Kp. Utan, Ciputat, Tangerang.

Dimulai dari handel rem belakang di motor matik. Jarak main yang sesuai rekomendasi pabrikan, sekitar 10– 20 mm. Jika jarak main berlebih, tentu akan membuat pengereman tak maksimal. Begitu juga sebaliknya, terlalu dekat bikin terlalu pakem.

Jika lebih respon tenaga dari engine roda belakang jadi telat
Pedal rem juga musti punya jarak main. Sebab jika terlalu rapat pun, bisa bikin efek panas di teromol belakang. Apalagi, tak sedikit dari pengendara yang kerap menginjak tuas rem secara tak sengaja selama berkendara.

Grip gas! Free play yang diperbolehkan, sekitar 2–6 mm. Kalau berlebih, tentu grip gas kudu diputar lebih dalam. Sedang di skubek, sedikit butuh respon gas yang lebih cepat dari varian lain. Seiring grip gas, handel kopling juga butuh respon yang sesuai kebutuhan. Maka itu, jarak main bebas yang dibutuhkan sekitar 10-20 mm. 

Pasang Pelek 17 Inci di Vario Techno 125, Lebih Ribet!


Roda depan tetep pakai bushing asli
Pasang pelek ring 17 inci di Honda Vario lama memang gampang. Komponen variasinya sudah banyak dijual. Tak perlu repot ke tukang bubut untuk melakukan penyesuaian.

Meski part pendukung banyak dan mudah diapliaski ke Vario lama, tidak berarti gampang diterap ke Vario Techno 125 Injeksi. Pasalnya ada beberapa perbedaan komponen di kedua varian ini.

Perbedaan terletak di teromol depan-belakang. “Perlu penyesauain agar bisa aplikasi dari teromol Vario lama,” terang Agus Turitno, mekanik A2 Motor di Jl, Serdang Raya, No. 25, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Perbedaan bisa dilihat pada roda depan, Vario lama ada girboks rpm, sedang yang baru tidak ada. Paling signifikan, diameter as roda belakang Vario lama lebih kecil daripada yang terbaru.

“Selain batang lebih kecil, jumlah alur atau mata belimbing di poros roda berbeda. Poros roda belakang Vario lama jumlah mata belimbingnya ada 21. Di Vario Tecno 24 mata. Itu sebabnya mesti dilakukan penyesuaian ke tukang bubut,” imbuh pria asli Pemalang ini.

Meski tidak bisa langsung plek, Agus tetap bisa melakukan penggantian. Bisa dilihat pada Vario Techno 125 konsumennya yang sudah dicustom pakai pelek jari-jari 17 inci.

“Roda depan lebih gampang. Pakai teromol, jari-jari dan pelek variasi Vario lama. Bushing asli tetap bisa dipakai karena Vario Techno enggak pakai gibroks rpm. Biar ban nggak mentok, usahakan pakai ukuran 70/80,” wanti pemilik nomor HP 0815-8673-3133.
Bedanya terlihat pada diameter dan jumlah mata gigi belimbingnya(kiri). Kini Vario Techno 125 enggak ragu lagi pakai roda 17 inci(kanan)
Sedikit repot waktu pasang roda belakang 17 inci. Karena ada perbedaan diameter dan jumlah mata gigi belimbing, maka pasangan gigi belimbing di teromol variasi atau di pelek 17 inci mesti dicustom. Perlu ke tukang bubut untuk bikin dudukan baru.

“Kalau teromol sudah dibikin gigi belimbing baru, roda 17 inci enggak bakal mentok ke depan atau samping. Tentu setelah rumah laher di teromol variasi bentuknya disesuaikan,” imbuh Agus sambil menyarankan pakai ban belakang ukuran 80/70.

Tapi, kalau mau pakai ban lebih gambot, biar enggak menggesek ke depan, sepatbor kecil di atas crank case dicopot aja. Beres.