Selasa, 07 Februari 2012

KURVA PENGAPIAN (IGNITION TIMING/MAPPING) by Tomy Huang seri 1.

Tulisan ini saya berharap sedikit membantu kepada mekanik yg mungkin  masih tanda tanya tentang pengapian.
Sebelum kita membahas masalah kurva pengapian lebih mendalam..sebaiknya kita membahas dasar dan hal yg terjadi pada ruang bakar dahulu.
  1. PROSES PEMBAKARAN NORMAL
Apa yang terjadi diruang bakar? Adalah proses pembakaran gas (bahan bakar + udara ) yang sudah dimampatkan sehingga memiliki tekanan tinggi (sesuai perbandingan kompresi yang dibuat oleh mekanik dan timing kem in yang dirancang).
Dalam hal ini busi adalah sumber api diruang bakar, dimaka pemicu panas terjadi digap busi  (normal 0.7 sd 0.8mm). Sumber api ini dikendalikan oleh CDI dengan timing (kurva pengapian) yang sudah ditentukan untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna.
Dalam kondisi ideal mesin pembakaran internal yang umum membakar campuran bahan bakar / udara di dalam silinder secara teratur dan terkendali. Pembakaran dimulai oleh busi sekitar 10 sampai 40 derajat crankshaft sebelum TITIK MATI ATAS (TDC), tergantung pada banyak faktor termasuk kecepatan mesin dan beban. Artinya kurva pengapian maksimal disetting maksimal tidak lebih dari 45 derajat sebelum TMA pada rpm tertentu.
Pada proses pembakaran diperlukan durasi untuk membakar habis semua bahan bakar  yang diikuti dengan pemampatan sampai terjadinya ledakan yang menjadikan energy untuk mendorong piston menuju TMB.
Umumnya proses pembakaran membutuhkan durasi kira kira 40 derajat pada saat busi mulai menyal, lalu kemudian disusul dengan ledakan. Ledakan maksimum diruang bakar terjadi pada saat piston melewati TMA berkisar  5 sd 20 derajat.
Dengan teknologi CDI Programmbale,  pengapian memungkinkan waktu untuk proses pembakaran untuk mengembangkan tekanan puncak pada waktu yang ideal untuk pemulihan kerja maksimum dari gas memperluas.
Percikan di elektroda busi yang membentuk kompor kecil,  api kira-kira ukuran celah busi tetapi memiliki tingkat panas yang cukup karena bertegangan tinggi hingga 40.000volt( keluaran koil). Hal ini akan menjadi lebih mudah untuk terjadi proses pembakaran. Tegangan yang dibutuhkan adalah kisaran 28.000 sd 35.000 volt, ini adalah keluaran normal pada motor standar, hanya perbedaan keluaran api busi besar atau kecil  hasilnya akan sama apaibila timing pengapiannnya dibuat sesuaisengan intentsitas keluaran cdinya.
Sumber api ini akan tumbuh membesar dengan panas yang meningkat sesuai dengan percepatan pemamparan diruanga bakar.Perambatan berjalan cepat karena diruang bakar terjadi turbolensi. Turbulansi ini terjadii karena bentuk ruang bakar yang dibentuk untuk memfokuskan satu titik ledakan.
Lamanya waktu pembakaran itu dipengaruhi oleh bentuk dan besar ruang bakar. Semakin besar ruang bakar maka dibutuhkan waktu lebih lama untuk perambatan…BUKAN dibutuhkan API LEBIH BESAR, karena busi hanya nyala 1 kali saja.
Cepat atau lambat proses pembakaran ini juga ditentukan oleh pencampuran bahan bakar dan udara (Air Fule Rasio), jenis bahan bakar dan perbandingan kompresi.
Dalam pembakaran yang normal, api bergerak seluruh campuran bahan bakar / udara pada tingkat karakteristik untuk campuran bahan bakar / udara.  Tekanan naik  puncak, karena hampir semua bahan bakar yang tersedia sudah habis terbakar dan akhirnya terjadi ledakan setelah titik mati atas, setelah itu tekanan diruang bakar turun drastis diikuti langkah piston menuju TMB/titik mati bawah.
Tekanan silinder maksimum terjadi beberapa saat setelah ledakan (beberapa derajat setelah TMA),sehingga meningkatnya tekanan dapat memberikan dorongan piston dengan kuat sekali, sehingga menimbulkan percepatan di kuras yang menyebabkan terjadinya torsi pada lengan stroke untuk memutar kuras agar dapat bergerak dari TMB menuju TMA untuk menyelesaian langkah siklus 4 tak selanjutnya yaitu langkah buang dan isap.
Diperlukan percepatan yang sangat sangat cepat sehingga menimbulkan torsi yang sangat besar pada lengan stroke. Semakin besar ledakan maka semakin besar torsi yang dihasilkan untuk memutar poros engkol. Ledakan akan besar karena diatur oleh 3 hal yaitu : Flow (porting) , Cam shaft timing dan Ignition Timimg (CDI). Jadi torsi itu didapat dari ledakan besar……artinya butuh flow yang besar dan gas speed yang cepat…dan paling penting CDI yang presisi  (pakai BRT donk…)

Tidak ada komentar: